wow Grup Band Legendaris indonesia ini akan keliling daerah terpencil indonesia
Grup band rock legendaris Indonesia yaitu Slank, akan berkeliling ke daerah perbatasan Indonesia dalam sebuah konser yang bertemakan “Konser Indonesia Perbatasan: Membangun Indonesia dari Perbatasan”. acara ini akan dilaksanakan di Mei ini, Slank akan menghadiri kota Singkawang, Kalimantan Barat pada tangga 15 Mei, dan berkunjung ke kota Atambua, Nusa Tenggara Timur pada akhir Mei.
Konser yang direncana oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia ini akan berupaya untuk menyuguhkan sebuah hiburan musik berkualitas kepada Masyarakat daerah perbatasan secara gratis. kota Singkawang merupakan salah satu kota perbatasan terluar yang langsung berbatasan dengan negara Malaysia dan sedangkan Atambua adalah kota yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
kenapa Slank dipilih sebagai pengisi tunggal acara tersebut? karena band asal Jakarta ini dikenali sebagai salah satu band yang kritis menyuarakan berbagai kondisi sosial masyarakat seperti pentingnya pemberantasan korupsi, kemajemukan, dan nasionalisme.
“Slank semangat untuk menularkan semangat nasionalisme. Daerah perbatasan rata-rata mereka bimbang. Indonesia ini lebih keren, disini ada Slank, disana (negara tetangga) ngga ada. Disini budayanya lebih tinggi. Kami ingin menularkan semangat kebangsaan, semangat stop narkoba, semangat damai. Ini jamannya membangun, untuk itu, harus dibarengi dengan budayanya. Ketika di daerah musikalitas dan selera musiknya bagus, band dari sana terkenal dan bagus, otomatis pembangunan daerah lebih cepat,” ujar Akhadi Wira Satriaji alias Kaka, pentolan dari Slank saat menggelar konferensi pers bersama Marwan Jaffar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di markas Slank di daerah Potlot, Jakarta Selatan.
Selain Slank akan hadir dengan berbagai hits mereka yang sudah dikenal luas, mereka juga akan menyelipkan berbagai pesan moral yang ingin mereka sebarkan ke seluruh Indonesia. “Dengan hadirnya kita, semoga kita bisa sampaikan pesan kebangsaan, moral anti narkoba, PLUR; peace, love, unity, dan respect akan sesama, itu yang akan kita sampaikan,” ujar Ivanka.
“Kita hadir untuk menghibur, selain menyelipkan banyak pesan, visi dan misi kita kumandangkan, Insya Allah hits-hits kita kaya 'Virus', 'Terlalu Manis', 'Balikin', 'Seperti Para Koruptor', 'I Miss U But I Hate U', lebih kesitu sih. Lagu-lagunya yang lebih populer. Intinya kita hadir menghibur,” tambah Kaka.
Menghadirkan konser di perbatasan tidaklah mudah. Pihak promotor, mengaku agak kesulitan menghadirkan peralatan sesuai dengan riders Slank, walaupun kini bisa dengan aman menggelar konser disana.
“Untuk konser di Singkawang aman, kami ambil dari Pontianak. Yang agak kesulitan di Atambua. Untuk itu kita ambil dari Kupang, itu harus pesawat lagi. Beberapa pilihan daerah memang harus kita coba akomodir,” ujar Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communication.
Bimbim, drummer dari Slank, mengaku belum pernah ke Atambua dan 31 Mei nanti adalah pertama kalinya Slank akan tampil disana.
“Singkawang sering, Atambua insya Allah pertama kali besok. Tapi Slankersnya bejibun banget disitu, bahkan ada daerah namanya Jalan Potlot di Atambua dan Timor Leste. Mereka menyebut daerah itu Jalan Potlot karena sebagian besar yang tinggal di daerah situ Slankers. Mereka daerah yang kurang tersentuh banget sama Slank, , udah 21 album belom pernah kesana,” jelas Bimbim.
Jarangnya daerah perbatasan mendapat kesempatan untuk menyaksikan musisi nasional, membuat animo masyarakat perbatasan sangat tinggi akan kehadiran Slank di daerah mereka. Dikabarkan bahwa Slankers (sebutan untuk penggemar Slank) dari berbagai daerah di sekitar daerah tujuan Slank akan hadir.
“Di Atambua, gue dapet kabar temen-temen (Slankers) dari Flores, dari Kupang, dari Timor Leste mereka akan mendekat semua. Mudah-mudahan kedatang mereka bisa menyebarkan virus kebaikan ke kampungnya masing-masing,” kata Bimbim.
Hingga saat ini, “Konser Indonesia Perbatasan” baru diagendakan untuk hadir di Singkawang dan Atambua. Slank berharap jadwal konser tersebut bisa bertambah dan visi misi dari Slank bisa tercapai.
“Kita ingin secara kontinu di daerah perbatasan ada konser semacam ini. Mungkin di daerah lain nanti,” ujar Marwan Fajar, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi.
Para Personel Slank, Bunda Iffet dan Marwan Jaffar, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (Aryo Fauzan Mulyono)
0 Comment
Posting Komentar