Hey Kamu Mau Kapan Ke Rumah, Sudah Ditunggu Sama Ayah
Aku masih mencarimu dalam pekat malam, dalam setiap untaian doa yang terucap bersama sujud. Bukan meminta untuk dipertemukan dengan segera atau meminta sosok yang sempurna. Tapi meminta untuk segera dipantaskan dengan dirimu, sosok yang entah siapa. Dalam doa dan usahaku memantaskan diri, ada harapan besar untuk bisa bersama-sama menuju ke jannah-Nya.
Hey kamumau kapan ke rumah, sudah ditunggu sama ayah. Sudah ingin aku ceritakan seperti apa sosok dan rupamu pada ibu. Pada semseta yang tak sabar ingin mendengar janji setia seorang pria yang disaksikan Tuhannya, sehaingga langit ikut bergetar.
Padamu yang aku tunggu dalam diam dan sabarku. Adakah sosokmu di masa depan nanti, di masa air mata akan berakhir dengan senyum simpul bahagia. Menemani setiap detik-detik kehidupan, menghabiskan usia bersama dalam ta’at dan takwa. Biarkan mentari pagi cemburu, karena kau lah sosok pertama yang aku lihat. Biarkan senja tenggelam bersama waktu yang telah kita tulis bersama kisah bahagia tentang hari-hari kita.
Biarkan gelap malam jatuh, karena aku akan menerangi malam-malammu. Menyusun kisah-kisah yang akan menjadi kenangan di kehidupan kita yang akan datang. Jadi lah orang yang terakhir aku lihat pada saat mata ini terpejam di malam hari. Dan menjadi orang pertama yang aku lihat saat udara dingin pagi menyapa.
Cepatlah datang ke rumah, karena ayah sudah menunggu. Yakinlah beliau orang yang baik, tidak pernah melihat rupa dan hartamu. Cukup dengan niat biak dan ketakwaan yang kau memiliki akan membuatnya yakin kalau tanggung jawab itu akan bisa kau emban. Bagaimana kabar imanmu sekarang, masih yakinkah dengan semua janji-janji Allah. Semoga keimanan kita akan bertemu pada suatu hari, saat kau dan aku duduk berdua di peaminan.. Aamiin.
0 Comment
Posting Komentar