Panglima TNI Tersinggung Aksi Umat Islam Dikaitkan Upaya Kudeta
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo usai berbincang dengan para buruh dari berbagai elemen kawasan Tangerang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Rabu (9/11/2016). Panglima berbincang tentang wawasan kebangsaan.(Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI) |
INDONESIA MILITER , JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyomeyakini upaya makar tidak akan mungkin dilakukan kelompok Islam untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dia pun merasa tersinggung dengan adanya informasi yang berkembang di masyarakat, yang mengaitkan aksi umat Islam dengan upaya kudeta pemerintahan Presiden Jokowi.
"'Kudeta Presiden Jokowi', saya agak tersinggung kata-kata itu, karena saya umat Islam juga," ujar Gatot dalam talkshow "Rosi" yang tayang di Kompas TV, Kamis (4/5/2017) malam.
Gatot menceritakan dua organisasi Islam, yakni Muhammadiyah danNahdlatul Ulama, menjadi motor bersama rakyat dari kelompok agama lain dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Di saat para ulama menggalang kekuatan bersama berbagai lapisan masyarakat, Gatot mengingatkan bahwa saat itu Tentara Nasional Indonesia ( TNI) belum ada.
Sehingga, lanjut Gatot, keinginan dan naluri pejuang rakyat Indonesia lah yang kemudian berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang merdeka meski hanya bermodalkan bambu runcing.
"Apakah sejak perjuangan itu, yang mayoritas dilakukan umat Islam, lalu dipertahankan umat Islam dan kemudian umat Islam yang merusaknya? Tidak mungkin!" ucap Gatot Nurmantyo.
"Buktinya aksi 411, 212, aman, damai, dan tertib," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Gatot menilai adanya kabar soal upaya makar dalam aksi unjuk rasa bela agama itu adalah berita bohong (hoax). Berita hoax itu ditujukan untuk menakuti rakyat Indonesia.
"Jangan takut! Indonesia tidak bisa ditakuti karena Indonesia adalah kumpulan manusia yang berjiwa patriot," kata dia.
Gatot pun berpesan agar setiap aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat jangan dicurigai sebagai aksi yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.
"Kalau ada demo, jangan dianggap makar. Pasti demo akan dilakukan dengan kedewasaan masyarakat salurkan aspirasinya, dan itu sah-sah saja," ucap Gatot.
Terkait tulisan Allan Nairm, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ia tidak ingin terlibat dalam urusan yang menurutnya kecil.(Kompas TV)
0 Comment
Posting Komentar