PT PAL Proses Kapal Ke-3 dan Ke-4 Pesanan Filipina
Dokumentasi: Sejumlah pekerja beraktivitas di dekat kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) di Galangan Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/11/2016). (Antara Foto/Irfan Anshori) |
INDONESIA MILITER - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyampaikan bahwa Indonesia masih memproses pembuatan kapal pesanan Filipina ke-3 dan ke-4 dengan tipe yang berbeda.
“Sudah ada pembicaraan dengan Filipina, rencana ada SSV 3 dan SSV 4,” ujar Harry seperti dilansir liputan6.com pada Rabu (10/5/2017).
Harry menjelaskan bahwa meski dua kapal yang dipesan itu memiliki tipe yang sama, namun militer Filipina menginginkan memiliki fungsi khusus, yaitu satu sebagai kapal rumah sakit dan satu sebagai markas pasukan.
Dalam kapal rumah sakit ini, nantinya dijadikan cover kesehatan bagi para pasukannya yang tengah melakukan operasi di daerah-daerah pertempuran.? Di dalamnya akan ada laboratorium hingga ruang perawatan.
Sementara untuk kapal markas pasukan, akan digunakan militer Filipina dalam memberantas perompak-perompak di perairannya.
”Nanti juga dilengkapi dengan senjata. ?Filipina ini negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga pemberontak-pemberontak akan dimasukkan ke kapal, sehingga tidak perlu turun ke darat. Nah SSV ini cocok,” jelas Harry.
Filipina Puas Terhadap Kapal Perang Buatan PT PAL
Filipina mengaku puas pada kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang telah dipesannya. Hal itu disampaikan setelah kapal “Strategic Sealift Vessel” (SSV) BRP Davao Del Sur LD 602 tiba di Pelabuhan Manila.
“Kami dari Filipina mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan produk PT PAL Indonesia dan selama perjalanan kondisi cuaca juga cukup bagus,” ujar Komandan Satuan Tugas Pengadaan Kapal SSV dari Filipina, Richard N Gonzaga, di Pelabuhan Manila, Senin.
Ia mengatakan bahwa ekspor kedua kali ini sama seperti perjalanan pertama, yakni aman. “Kami akui ini merupakan perjalanan yang sangat bagus dari Surabaya ke Manila,” kata Gonzaga yang sekaligus Komandan Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.
Pejabat Pelatihan Anak Buah Kapal (ABK) Filipina Bonifacio Manzano mengaku secara umum operasional mesin kapal sangat bagus dan layak sehingga tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan.
“Secara umum tidak ada masalah untuk mesin kapal selama perjalanan, dan saya rasa sangat bagus mesin dan perjalanan ini,” kata Manzano yang juga Palaksa Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.
Perjalanan laut dari Surabaya ke Manila ditempuh dengan melintasi Laut Jawa dan Selat Makasar kemudian Laut Sulawesi dan Laut Cina sebelum berlabuh dan lego jangkar di Pelabuhan Manila.
Sebelumnya, perjalanan eskpor kedua dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung Surabaya, Jawa Timur.
Awak Angkatan Laut Filipina yang mengikuti perjalanan ini ada 115 orang, ditambah 112 awak PT PAL Indonesia, dan 22 Anak Buah Kapal (ABK), serta lima petugas katering.
BRP Davao Del Sur LD 602 merupakan kapal perang pesanan kedua Filipina, sedangkan pesanan pertama diberi nama Tarlac yang tiba di Manila pada 13 Mei 2016.
Sumber: liputan6.com dan Antara
0 Comment
Posting Komentar