Jangan Asal Pilih. Ini Tips Memilih Minyak Goreng Yang Baik
Minyak Goreng adalah suatu cairan yang digunakan untuk melakukan penggorengan atau bisa juga digunakan sebagai kebutuhan lainnya. Warna dari Minyak Goreng yang beredar di pasaran adalah putih kekuningan hingga kuning keruh. Minyak Goreng berasal dari pohon kelapa sawit. Buah kelapa sawit akan diolah untuk dapat memisahkan antara daging dan bagian bijinya. Selanjutnya bagian buah akan diproses untuk kemudian dijadikan minyak atau yang dikenal dengan nama CPO (Crude Palm Oil) sementara bagian bijinya akan diolah menjadi PKO atau yang dikenal dengan Palm Kernel Oil.
Saat mendengar kata minyak, Anda pasti terbanyang lemak tinggi, tinggi kalori dan tidak sehat. Namun, bukan berarti kita harus menghindarinya. Sebab, tubuh tetap membutuhkan lemak dari makanan untuk membantu kerja tubuh, seperti penyedia cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K.
Itulah sebabnya, kita tetap harus mengonsumsi lemak sebagai bagian dari menu harian kita. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PUGS) Indonesia, kita dianjurkan untuk mengonsumsi lemak sekitar 25% sampai 35% per hari. Dari angka ini, Anda perlu cermat dalam memilih jenis lemak. Lemak terdiri dari dua jenis, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak baik yang dapat membantu kerja fungsi tubuh adalah jenis lemak tak jenuh sehingga harus dikonsumsi lebih banyak ketimbang lemak jenuh.
American Heart Association (AHA) memberikan rekomendasi konsumsi lemak jenuh maksimal hanya sebesar 7% persen dari total lemak. Lemak jenuh yang banyak terdapat pada kulit ayam, minyak goreng dan susu full cream ini bisa meningkatkan kolesterol LDL yang bersifat jahat.
Sementara itu, untuk memenuhi sisa kebutuhan lemak, Anda bisa mengonsumsi makanan sumber lemak tak jenuh yang terdapat pada kacang-kacangan, avokad, minyak jagung, olive oil dan minyak kanola.
Dalam pemilihan minyak, Anda perlu memerhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Minyak untuk menggoreng
Bila Anda ingin menggoreng makanan, maka hindari menggunakan minyak zaitun. Sebab, minyak ini bersifat tidak stabil saat dipanaskan sehingga tidak cocok untuk menggoreng. Gunakan minyak kelapa sawit, minyak jagung atau minyak kedelai untuk menggoreng.
2. Minyak untuk menumis
Minyak zaitun dan extra virgin olive oil juga bisa digunakan untuk menumis. Hindari penggunaan extra virgin olive oil untuk menggoreng atau memanaskan dalam duhu tinggi sampai 160 derajar celsius. Sebab, minyak ini akan menghasilkan banyak asap yang menunjukkan struktur kimianya sudah berubah sehingga bisa menyebabkan efek yang kurang sehat bagi tubuh.
3. Campuran salad
Sebagai salad dressing, Anda bisa memilih miyak zaitun atau extra virgin olive oil. Cara penggunaannya cukup dengan menambahkan ke atas salad dalam jumlah secukupnya.
Selain pemilihan minyak yang tepat, Kamu juga perlu memerhatikan suhu miyak saat dipanaskan. Sebaiknya hindari memanaskan minyak hingga di atas 200 derajat celsius, namun juga jangan terlalu rendah, untuk menghindari terlalu banyak minyak yang terserap maupun perubahan struktur kimianya. Suhu ideal untuk menggoreng adalah 163-196 derajat celsius.
0 Comment
Posting Komentar