Batu Ginjal Bisa Dicegah
arifuddinali.blogspot.com - Batu ginjal termasuk dalam penyakit yang cukup banyak penderitanya, jumlahnya mencapai satu dari sepuluh orang. Kebanyakan orang yang pernah menderita penyakit ini tak akan melupakan pengalamannya mengalami sakit akhir kerikil ginjal.
Batu ginjal merupakan gumpalan keras berukuran kecil di dalam ginjal. Yang sangat mengganggu, kerikil ginjal sanggup menimbulkan rasa sakit andal ketika melewati kanal urin dalam tubuh.
Batu ginjal umumnya terbentuk dari gumpalan kalsium, magnesium, dan asam urat. Ketika urin terlalu pekat, garam kalsium, asam urat, sistin, dan materi lain dalam urine sanggup mengkristal dan kesannya membentuk endapan mineral berbentuk batu.
Ada beberapa tanda-tanda yang sanggup Anda rasakan ketika terkena penyakit kerikil ginjal ini. Diantaranya, nyeri cukup parah pada bab pinggul, rasa sangat sakit menyerupai berdenyut dan berfluktuasi, nyeri ketika buang air kecil, urine berdarah, mual dan muntah.
Pengobatan kerikil ginjal tergantung pada ukuran batu. Semakin kecil ukuran batu, semakin gampang penanganannya. Jika ukuran kerikil ginjal berdiameter kurang dari 4 milimeter, penanganannya cukup dengan memperbanyak minum air putih atau kalau perlu dibantu dengan konsumsi obat-obatan. Batu akan keluar dengan sendirinya bersama urine.
Namun, untuk kerikil yang berukuran besar, sanggup dengan santunan alat seperti gelombang kejut untuk menghancurkan kerikil ginjal di dalam. Jika tidak sanggup alasannya ukuran kerikil terlalu besar, maka langkah terakhir yakni dilakukan operasi.
Untuk mencegah kerikil ginjal, ubahlah referensi makan. Minum lebih banyak air putih yakni 8-12 gelas per hari. Lemon dan jeruk nipis juga sanggup membantu mencegah pembentukan batu. Selain itu, hindari masakan berlemak, asin, dan kaya zat oksalat menyerupai bayam dan kacang.
Kelebihan atau kekurangan zat masakan tertentu, menyerupai kelebihan vitamin D, natrium, atau daging, berperan dalam pembentukan kerikil ginjal.
Meski modifikasi referensi makan sanggup mencegah pembentukan kerikil ginjal, tetapi jenis kerikil tertentu cenderung timbul pada suatu keluarga. Dengan kata lain, meski sudah berpantang makanan, tetap saja kerikil ginjal akan muncul.
Selain itu, ada beberapa kerikil ginjal yang terkait dengan kondisi kesehatan, menyerupai hiperaktifnya kelenjar paratiroid, kerusakan tubulus ginjal, jerawat kanal kemih menahun, serta gangguan metabolisme yang langka. (artakota.tribunnews.com - 07092014)
Batu ginjal merupakan gumpalan keras berukuran kecil di dalam ginjal. Yang sangat mengganggu, kerikil ginjal sanggup menimbulkan rasa sakit andal ketika melewati kanal urin dalam tubuh.
Batu ginjal umumnya terbentuk dari gumpalan kalsium, magnesium, dan asam urat. Ketika urin terlalu pekat, garam kalsium, asam urat, sistin, dan materi lain dalam urine sanggup mengkristal dan kesannya membentuk endapan mineral berbentuk batu.
Ada beberapa tanda-tanda yang sanggup Anda rasakan ketika terkena penyakit kerikil ginjal ini. Diantaranya, nyeri cukup parah pada bab pinggul, rasa sangat sakit menyerupai berdenyut dan berfluktuasi, nyeri ketika buang air kecil, urine berdarah, mual dan muntah.
Pengobatan kerikil ginjal tergantung pada ukuran batu. Semakin kecil ukuran batu, semakin gampang penanganannya. Jika ukuran kerikil ginjal berdiameter kurang dari 4 milimeter, penanganannya cukup dengan memperbanyak minum air putih atau kalau perlu dibantu dengan konsumsi obat-obatan. Batu akan keluar dengan sendirinya bersama urine.
Namun, untuk kerikil yang berukuran besar, sanggup dengan santunan alat seperti gelombang kejut untuk menghancurkan kerikil ginjal di dalam. Jika tidak sanggup alasannya ukuran kerikil terlalu besar, maka langkah terakhir yakni dilakukan operasi.
Untuk mencegah kerikil ginjal, ubahlah referensi makan. Minum lebih banyak air putih yakni 8-12 gelas per hari. Lemon dan jeruk nipis juga sanggup membantu mencegah pembentukan batu. Selain itu, hindari masakan berlemak, asin, dan kaya zat oksalat menyerupai bayam dan kacang.
Kelebihan atau kekurangan zat masakan tertentu, menyerupai kelebihan vitamin D, natrium, atau daging, berperan dalam pembentukan kerikil ginjal.
Meski modifikasi referensi makan sanggup mencegah pembentukan kerikil ginjal, tetapi jenis kerikil tertentu cenderung timbul pada suatu keluarga. Dengan kata lain, meski sudah berpantang makanan, tetap saja kerikil ginjal akan muncul.
Selain itu, ada beberapa kerikil ginjal yang terkait dengan kondisi kesehatan, menyerupai hiperaktifnya kelenjar paratiroid, kerusakan tubulus ginjal, jerawat kanal kemih menahun, serta gangguan metabolisme yang langka. (artakota.tribunnews.com - 07092014)
0 Comment
Posting Komentar